PERLU KETELADANAN PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK USIA DINI
PERLU KETELADANAN PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK USIA DINI
Media Pacira7.com -
Pembentukan karakter anak harus dimulai sejak usia dini. Tujuan pembentukan karakter sejak usia dini untuk membentuk kepribadian anak yang baik sehingga kelak ketika sudah dewasa menjadi pribadi yang baik dan berakhlak mulia yang dapat memberikan manfaat kepada sesama manusia dan lingkungannya.
Pembentukan karakter di perlukan upaya-upaya untuk meningkatkan semangat bersifat multilevel dan multi-channel karena tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh lembaga TK/PAUD, tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat.
Raudlatul Athfal (RA) yang artinya Taman Bermain mempunyai kelebihan dan keunggulan sebab, sekarang RA bukan lagi menjadi alternatif sekolah TK. Tapi RA adalah pilihan masyarakat dan primadona, dimana mereka memasukkan anak untuk bekal dan mengenalkan agama Islam sejak dini. RA merupakan pondasi pendidikan yang kuat untuk mempersiapkan generasi bangsa yang iman, taqwa, sehat, ceria, peduli lingkungan, kreatif, soleh dan solehah.
Pembentukan karakter perlu keteladanan, perilaku nyata dalam setting kehidupan otentik dan tidak bisa dibangun secara instan. Usia dini merupakan masa persiapan untuk sekolah yang sesungguhnya, maka pembentukan karakter yang baik di usia dini merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Pembentukan karakter sejak usia dini sangat penting agar anak memiliki mental yang tangguh saat menghadapi tantangan, perubahan dan situasi tertentu di masa akan datang.
Pembelajaran di TK/PAUD kegiatan yang mencakup kegiatan belajar dan mengajar dilakukan berdasarkan rencana yang terorganisir secara sistematis yang mencakup tujuan pembelajaran, materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang mencakup metode dan media pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan umpan balik pembelajaran.
Pembelajaran yang direncanakan dan dilaksanakan pada lembaga pendidikan anak usia dini yang dilakukan dalam bentuk berbagai kegiatan bermain perlu menekankan aspek-aspek lain, seperti moral, perilaku baik sebagai individu, sebagai anggota masyarakat, maupun sebagai hamba Allah sesuasi dengan nilai-nilai keagamaan. Selain itu pendidik juga harus memperhatikan metode serta strategi dalam melaksanakan pengajaran.
Keberhasilan pengembangan karakter dalam pendidikan anak usia dini dapat diketahui dari perilaku sehari-hari yang tampak pada setiap aktivitas berikut:
1. Mempunyai kemampuan Jujur dan beranian untuk mengungkapkan sesuatu sesuai dengan kondisi sebenarnya. Sifat jujur awalnya ditumbuhkan dengan memberikan kepercayaan kepada anak.
2. Mempunyai kemampuan Integritas melaksanakan tugas yang diemban secara total atau penuh dedikasi. Dalam konteks ini, anak dibiasakan diberikan tugas.Selama pengerjaan tugas, guru membimbing anak agar dalam setiap prosesnya, anak melaksanakan tugas tersebut penuh tanggung jawab.
3. Mempunyai kemampuan
Sifat adil dapat ditumbuhkan dalam keseharian.Contoh, ketika diberi sekotak permen cokelat, sampaikan pesan agar seluruh penghuni rumah dibagi Atau ketika di sekolah, mintalah anak untuk mengoordinasi tugas bersih-bersih kelas. Coba amati, apakah ia mampu membagi tugas tersebut dengan merata pada teman-teman sekelasnya.
4. Mempunyai kemampuan Pemberani sifat pemberani, dapat diberikan kepada anak dengan memberikan tugas yang menantang seperti berani bertanya, mengajukan pendapat, memberikan kesempatan untuk menunjukan kemampuan dan sebagainya.
5 . Mempunyai kemampuan
Tumbuhkan rasa ingin tahu anak melalui kegiatan sehari-hari di mana saja. Umpama, ketika melewati kabel listrik yang membentang di tepi jalan, tanyakan mengapa burung yang bertengger di situ tidak terkena sengatan listrik. Dalam hal ini pendidik harus terlebih dahulu tahu jawabannya yang benar. Atau selagi bermain di taman, sampaikan fungsi daun bagi tanaman dan lingkungan. Sifat pembelajar sangat didukung oleh kegemaran membaca buku dan kemampuan berpikir kritis.
6. Mempunyai kemampuan bekerja sama dengan orang lain sekaligus melakukan koordinasi tugas dengan teman satu tim merupakan salah satu bentuk karakter. Anak yang berkarakter, tentunya akan menggunakan bahasa yang sopan dan tegas dalam menyampaikan perintah. Latihan bisa dilakukan bersama teman-temannya pada saat membereskan mainan yang dimainkan bersama, anak bisa bergiliran menjadi pemimpin barisan atau pemimpin kelompok tugas.
7. Mempunyai kemampuan dengan lingkungan Rasa peduli terhadap lingkungan. Merupakan sikap yang selalu mencegah kerusakan terhadap lingkungan, dan selalu berupaya untuk memperbaikinya jika terjadi kerusakan pada lingkungan serta selalu menjaga kelestarian alam.
8. Mempunyai kemampuan menghargai keberagaman atau perbedaan. Merupakan sikap yang menghormati dan menghargai keragaman budaya, agama, adat dan lain-lain.
9. Mempunyai kemampuan
Peduli sosial merupakan sikap yang selalu memberi bantuan atau menolong orang lain yang memang sedang membutuhkan bantuan.Nilai kebangsaan. Merupakan sikap yang selalu mementingkan bangsa dan negaranya diatas kepentingan pribadi.
Karakter bangsa merupakan aspek penting dari sumber daya manusia (SDM), karena kualitas karakter bangsa menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Kelompok anak usia dini merupakan kelompok yang sangat strategis dan efektif dalam pembinaan dan pembentukan karakter, hal ini harus menjadi kesadaran kolektif dari seluruh elemen bangsa ini.
Beberapa negara maju layaknya Jepang sudah menerapkan pendidikan karakter sejak lama. Bagi mereka mengajarkan anak-anak membaca, menulis dan menghitung sangat mudah, karena otak mereka yang masih bisa berkembang dengan baik. Namun karakter merupakan pelajaran yang harus diaplikasikan dari sejak dini.
Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan Pendidikan nasional. Pasal 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian, dan ahlak mulia. Amanat Undang-Undang ini bermaksud agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh dan berkembang dengan nilai-nilai luhur karakter bangsa.
Pembentukan karakter pada hakekatnya merupakan hasil pemahaman dari hubungan yang dialami setiap manusia, yaitu hubungan dengan diri sendiri, dengan lingkungan, dan dengan Allah. Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan suatu pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak.
Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negative akan berimbas pada perlakuan yang negative dan pemahaman yang positif akan memperlakukan dunianya dengan positif.
Selain itu pembentukan karakter anak juga dipengaruhi oleh faktor bawaan (nature) dan faktor lingkungan (nurture). Setiap manusia memiliki potensi bawaan yang akan bermanifestasi setelah dia dilahirkan, termasuk potensi yang terkait dengan karakter atau nilai-nilai kebajikan. Oleh karena itu, sosialisasi dan pendidikan awal yang berkaitan dengan nilai-nilai kebajikan baik dikeluarga, sekolah maupan lingkungan yang lebih luas.
( TOTO CS )
Facebook Comments